Rabu, 22 April 2015

Strategi Jitu



MAKALAH FILOSOFI DAN DASAR-DASAR KEPELATIHAN OLAHRAGA
Kode Mata Kuliah : IKO8301

(FILOSOFI STRATEGI PELATIH BOLA VOLI)


Dosen  Pengampu:
l. Prof. Dr. Tomoliyus MS.
2.Prof. Dr. FX. Sugiyanto, M.Pd.


Disusun Oleh :
Firmansyah Putra: 14711251078



PROGAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PROGRAM PASCASARJANA
2015


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, berkat rahmat, karunia, dan bimbingan-Nya alhamdulillah saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Filosofi Strategi Pelatih Bola Voli”. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, salah satu usaha yang dapat kita lakukan yaitu dengan memahami bagaimana Filosofi itu berpengaruh dalam berolahraga memberikan kontribusi yang signifikan  untuk meningkatkan prestasi atlet. akhirnya makalah dengan materi pokok “Filosofi Strategi Pelatih Bola Voli” ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun sebagian tugas mata kuliah Filosofi dan Dasar-Dasar Kepelatihan Olahraga.
Makalah ini mengungkap beberapa bentuk pola formasi dan filosofi strategi bola voli. Karakteristik yang harus diperhatikan dalam stategi yaitu jangka panjang, cepat, obyektif dan subyektif, agar atlet mampu mengatasi masalah-masalah emosi dan mental lainnya dalam pertandingan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa substansi yang di bahas dalam makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang konstruktif sangat penyusun harapkan di alamat email saya: Firmansyahuny@Gmail.com untuk perbaikan makalah ini selanjutnya. Akhirnya, semoga artikel ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi pembaca dan pedoman bagi mahasiswa konsentrasi kepelatihan kolahraga.


Yogyakarta, Maret 2015
     Firmansyah putra





BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Secara sederhana filsafat dapat di artikan sebagai suatu bidang kajian yang berusaha memahami hakikat sesuatu secara mendalam. Demikian juga filsafat olahraga merupakan kajian sebagaimana filsafat pada umumnya, berusaha untuk memahami hakikat, mempersoalkan suatu isu secara kritis, guna untuk memperoleh pengetahuan yang paling hakiki dalam bidang keolahragaan. Dalam bidang keolahragaan, ada beberapa konsep dasar yang memerlukan pemahaman secara mendalam. Namun sebelum itu, perlu diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya yang dimaksud konsep.
Konsep adalah mental image tentang suatu objek atau makna yang tertangkap berdasarkan ciri-ciri umum yang terdapat pada suatu objek (lutan, 1992). Konsep merupakan satu atau pengertian umum, yang biasanya disusun dengan satu kata, simbol atau tanda (Chaplin, 1993). Konsep diartikan pula sebagai idea underlying a class of things; General nation (AS Hornby, dkk.,1998). Jadi konsep sebenarnya merupakan label dari idea umum yang mengintegrasikan beberapa elemen dari sumber yang berbeda kedalam suatu gagasan tungggal. Contoh: seorang atlet bola voli yang mampu bergerak secepat-cepatnya, dikatakan memiliki kecepatan dan kecepatan disebut konsep. Jadi kecepatan sebagai suatu konsep diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan gerakan secepat-cepatnya. Contoh lain, seorang atlet bola voli yang menunjukan kelugasan dalam beradaptasi dalam lingkungan fisik dan sosial dipahami sebagai konsep penyesuaian diri. Dengan begitu, penyesuaian diri di artikan sebagai kemampuan untuk membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan soaial yang diwarnai ide-ide akomodasi sosial dan konformitas.
Suatu sistem memiliki jutaan komponen yang saling berkaitan satu sama lain secara rapi dan teratur. Dilihat dari aspek fisik maupun psikis manusia merupakan suatu sistem yang sempurna. Peroses kontak dengan dunia luar, dunia empirik nyata berlangsung melalui tangkapan dan respon terhadap stimulus yang sedemikian banyaknya yang dinyatakan dalam bentuk perilaku gerak.
Perilaku gerak dalam permainan bola voli dilakukan memerlukan hubungan koordinasi yang amat kompleks, cepat dan halus dari fungsi neurofisiologis-anatomis yang menyatu dengan fungsi psikologis dalam hubungan fungsional yang amat teratur, sesuai dengan ciri-ciri biologis manusia sebagai mahluk yang mampu memperbaharui energi dan melaksanakan daur ulang, mengatur diri sendiri, kemampuan untuk beradaptasi, serta mempertahankan keseimbangan atau homeostatis sebagai kata kunci untuk survive.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1.    Peran pelatih lebih dominan di bandingakan atlit dalam pertandingan
2.    Strategi yang matang dan bagus akan mempermudahkan menghadapi pertandingan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah, makalah  ini hanya membatasi pada pembahasan “Filosofi Strategi Pelatih Bola Voli”?
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui “Filosofi Strategi Pelatih Bola Voli”.
Manfaat
Makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi atlit, pelatih, manajer, dan pencinta bola voli yang ada di dunia, serta teman seperjuanganku yang ada di konsentrasi kepelatihan olahraga Pasca Sarjana universitas Negeri Yogyakarta.




BAB 11
PEMBAHASAN
Filosofi Permaian Bola Voli
Text Box: Siswa            Permainan bola voli pada mulanya diciptakan oleh William G. Morgan dan memiliki tujuan awal untuk mendapatkan kesegaran jasmani. tujuan tersebut sangat bagus dan hal itu juga dibuktikan sampai sekarang bahwa pendidikan jasmani di sekolahan ataupun instansi hampir di seluruh dunia memasukkan dalam kurikulum atau kegiatannya yang tergabungdalam permainan bola besar atau net games yang dimainkan seperti permainan ini. Selain untuk kesegaran jasmani, permaianan ini juga bisa digunakan sebagai sarana pendidikan yaitu untukmendidik anak secara keseluruhan. Dimana kalau digambarkan sebagai berikut:


 








            Dari gambar diatas bola voli bisa kita jadikan suatu alat untuk mendewasakan anak atau alat untuk mendidik anak dengan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan bola voli. contohnya: nilai kerjasama percaya diri, tanggung jawab, keberanian dan sportivitas. Selain itu ada beberapa tujuan yang bisa diharapkan dari permaianan ini, yaitu:
1.    Tujuan utama yaitu membentuk anak didik secara menyeluruh baik jasmani rohani maupun sosial.
2.    Diharapkan dengan kesegara jasmani tercapai maka kecerdasan dalam bermain bola voli juga tercapai sehingga kesegaran tubuh terjaga, dengan itu anak didik bisa belajar dengan sehat, dan tercapailah kecerdasan anak.
3.    Bermain dengan unsur rekreatif atau kesenangan dan sukarela melakukannya maka dengan bermain bola voli ini bisa mendapatkan kepuasan.
4.    Bermain bola voli juga bisa dijadikan terapi.
5.    Tujuan terakhir yang bisa dicapai dengan bermain bola voli yaitu untuk meraih prestasi setinggi-tingginya.
Dari kelima tujuan di atas, semuanya itu bisa didapatkan dengan bermain bola voli akan tetapi hal tersebut juga tergantung tujuan dan usaha yang dilakukan. Untuk tujuan prestasi segala usaha dan upaya pasti akan dilakukan tidak dengan mudah diraih, akan tetapi butuh pengorbanan yang besar untuk mendapatkan hasil yang optimal. Untuk meraihnya perlu adanya latihan intensif yang terprogram dan membutuhkan pembinaan yang continu. Oleh karena itu tujuan yang terakhir tersebut hanya diminanti oleh beberapa orang saja yang benar-benar concern di bidang bola voli saja.
Filosofi Pelatih Bola Voli
Pelatih merupakan seseorang yang secara ikhlas, penuh tanggungjawab dan mendedikasikan seluruh hidupnya bagi cabang olahraga yang ditekuninya. Melatih merupakan panggilan jiwa yang tidak semua orang memiliki kemampuan dalam melatih. Mantan atlet sekalipun belum tentu bisa menjadi seorang pelatih yang baik. Latar belakang seorang pelatih sangat mempengaruhi kemampuan melatihnya, semakin pelatih tersebut memiliki pengalaman dalam olahraga tersebut dan juga didukung latar belakang akademisi maka semakin memperlancar tugas melatih yang dilakukannya.
Seorang pelatih yang baik dituntut mampu mejalani profesinya dengan tidak semata-mata bermodalkan dirinya sebagai bekas atlet, melainkan harus melengkapi dirinya dengan seperangkat kemampuan pendukung yang penting, diantaranya adalah kemampuan untuk mentransfer pengetahuan keolahragaannya kepada atletnya baik dari segi teknik, taktik, maupun mental. Kemampuan untuk mengorganisir dinamika mental atlet juga merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan untuk dikuasai pelatih. Kemampuan tersebut ini akan terlihat dan teruji ketika dirinya menghadapi suasana kompetisi atau situasi latihan yang penuh dengan tekanan. Hanya pelatih yang memiliki filosofi yang kuat dan memilikikarakter yang kuat yang mampu mengatasi kendala-kendala yang ada dalam proses latihan atau kompetisi. Berikut 3 hal penting menurut (Reynolds, F: 2005) bagi seorang pelatih yang ingin mengembangkan filosofi kepelatihannya, yaitu:
1. Kenali diri anda sendiri, kelebihan, kekurangan dan bagian diri anda yang perlu dibenahi.
2. Memahami betul apa yang akan ditingkatkan atau dilatihkan,dan juga tantangan atau hambatan yang akan dihadapi.
3. Memahami karakter atlet, kepribadian mereka, kemampuan, tujuan, dan mengapa mereka berada atau berlatih olahraga tersebut.
a.    Kenali Diri Anda
Sebagai seorang pelatih bola voli kita butuh kejujuran, untuk  menyatakan bahwa kita memiliki kekurangan dan pasti kita memiliki kekurangan tersebut sebagai manusia biasa. Kekurangan yang kita miliki perlu kita sikapi dengan belajar lagi baik dengan peningkatan keilmuan maupun upgrade lisensi kepelatihan yang dimiliki. Selain kekurangan kita juga harus paham pada sisi apa kekuatan kita, dengan berfokus pada kekuatan kita maka akan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi cara melatih apa yang sesuai yang akan kita gunakan. Seorang pelatih pasti memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik sebagai guru yang baik, motivator, akademisi, komunikator, atau mantan atlet. Sebagai seorang pelatih hendaknya kita memiliki kemampuan dinamis, easy going, memiliki kepekaan, terbuka dan frendly. Gunakan kemampuan atau kekuatan yang pasti dimiliki oleh tiap-tiap pelatih demi keuntungan anda. Memahami dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan kita sebagai pelatih membutuhkan waktu yang lama, dimana sisi yang diamati di antaranya adalah: moral, nilai-nilai, dan kepercayaan. Pelatih akan lebih baik jika mampu mengadaptasikan dan mentransferkan baik itu, moral, nilai-nilai dan juga kepercayaan yang diyakininya sehingga style atau gaya seorang pelatih tersebut bisa disampaikan kepada atlet yang dilatihnya. Hal ini bertujuan apabila kita ditanya apa yang anda latihkan kepada atlet dan kenapa anda menjadi pelatih, apa yang anda sampaikan dan transferkan kepada atlet, tujuan apa yang akan anda coba raih dalam proses latihan.
b.   Memahami siapa yang dilatih, apa yang akan dilatihkan, dan tantangan yang akan dihadapi

Dalam hal yan paling penting melatih atau proses latihan adalah memahami konteks. Konteks latihan dalam hal ini adalah siapa atletnya (atlet pemula, junior atau senior), tujuan latihannya apa, dan tantangan yang akan dihadapi baik saat proses latihan maupun kompetisi nantinya. Pelatih harus paham betul usia atlet, jenis kelamin, dan juga level kemampuannya. Berapa waktu yang dimiliki oleh atlet dan juga pelatih dalam menyiapkan suatu kejuaraan atau untuk menentukan proses latihan. Seperti apa program pengembangan kemampuan bagi atlet yang kita rancang dan kita ukur sehingga kita bisa memprediksi pencapaian target latihan yang kita rencanakan. Tentu saja kita sebagai pelatih harus bekerjasama dan membutuhkan dukungan dari ahli-ahli bidang terkait, di antaranya: psikologi, nutrisi, dan bio mekanik. Dukungan lainnya juga sangat dibutuhkan yaitu dana, fasilitas, alat baik dalam proses latihan maupun kompetisi. Pelatih harus jelas menentukan tujuan jangka pendek, menengah atau panjang bagi atletnya. Pelatih harus memahami tantangan atau lawan yang akan dihadapi dalam kejuaraan nanti, jika dalam suatu tim punya tim khusus/monitoring (spy) bagi lawan-lawan yang akan dihadapi ini sangat membantu. Manfaatnya adalah kita bisa memahami betul peta kekuatan maupun kelemahan lawan-lawan yang akan kita hadapi, sehingga persiapan program khusus untuk menghadapi lawan yang berbeda-beda kemampuan dan karakteristiknya kita sudah tidak ada kendala lagi. Dengan bisa memahami kendala yang sering terjadi dalam penyiapan program  misalkan kekurangan dana, alat, fasilitas, hendaknya pelatih dapat mencari solusi yang terbaik, baik mencari sumber dana (donatur) atau bekerjasama dengan pihak terkait untuk bisa membantu dalam penyiapan atlet. Pelatih harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang tua atlet, karena sumber dana juga bisa kita gali salah satunya dari orang tua atlet. Namun perlu hati-hati jika meminta dana dari orang tua atlet, bukan berarti harus ada imbal baliknya, sehingga profesionalisme dan juga filosofi pelatih disini sangat memegang peran penting.
c.    Memahami atlet anda, kepribadian, kemampuan, dan tujuan mereka berlatih olahraga

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan atlet dengan pelatih. Sebagai pelatih kita sebaiknya harus meluangkan waktu secara individu dengan atlet, untuk menggali informasi secara dalam tentang kepercayaan, nilai-nilai atau sifat-sifat dasar, tujuan dan mengapa mereka berkecimpung dalam proses latihan yang kita lakukan. Apabila sebagai pelatih kita tidak memiliki kemampuan tersebut maka akan banyak kendala, dan mungkin tujuan bagi atlet yang direncanakan tidak akan tercapai. Sebagai seorang pelatih kita merupakan contoh atau model yang memiliki pengaruh sangat besar bagi atlet. Hal yang paling sulit namun bisa dilakukan atau diperoleh dengan kesabaran adalah mencocokkan atau melinkkan filosofi seorang pelatih kepada atletnya, biasanya pelatih yang ndak mau mempelajari karakter atlet-atletnya maka akan kesulitan mendapatkan koneksi ini. Hal penting yang perlu dipahami adalah kekuatan dan kelemahan atlet kita, yaitu seberapa kemampuan atau skillnya. Kemudian dari data tersebut kita rancang dengan elegan bagaimana upaya peningkatan kemampuan yang akan dicapai.
Berdasarkan 3 hal di atas, upaya pengembangan filosofi kepelatihan yang kita miliki harus benar-benar kita perhatikan, hal ini sangat penting karena tidak sedikit pelatih-pelatih bola voli khususnya yang belum secara jelas paham tentang filosofi kepelatihannya, sehingga dampak yang bisa dilihat adalah paradigma di lapangan yaitu atlet memiliki prestasi yang bagus, namun sikap, moral dan kepribadian atlet sangat berkebalikan.
Melatih (Coaching)
            Melatih adalah profesi sehingga seorang pelatih harus memiliki perangkat-perangkat keprofesiannya meliputi: Ahli pada bidangnya, terikat dalam sebuah organisasi profesi (Kesejawatan) dan memiliki tanggung jawab profesi yakni mengembangkan dan menerapkan ilmu pelatihan sehingga mampu membantu atlet  untuk menyandang predikat juara. Gambarannnya:
 



Melatih merupakan penyedian bantuan yang di atur bagi atlet atau sekelompok atlet dalam rangka menolongnya untuk mengembangkan dan meningkatkan dirinya. Kegiatan coaching meliputi:
1.    Mengajar
Mengajar berarti menyampaikan bahan ajar atau mentransfer pengetahuan atau keterampilan kepada olahragawan sehingga semula tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi bisa melakukan sesuatu.
2.    Melatih
Melatih menyampaikan bahan latihan atau mentransfer keterampilan kepada olahragawan, sehingga meningkatkan kemampuan seseorang dari tingkat sekedar bisa menjadi terampil untuk melakukan sesuatu.
3.    Memberikan instruksi
Dalam proses berlatih-melatih, seseorang pelatih bertugas memandu, mengarahkan, memotivasi olahragawan sehingga mampu menguasai keterampilan.
4.    Menyediakan kebutuhan atlet
Untuk menunjang keberhasilan proses berlatih-melatih, seorang pelatih juga dituntut menyediakan kebutuhan atletnya, baik kebutuhan fisik, fsikis maupun sosialnya. Sehingga olahragawan tersebut dapat berkembang secara menyeluruh baik pengetahuan, keterampilan, serta sikap, termasuk cipta, rasa serta karsanya.
Tugas Pelatih
            Dalam proses berlatih melatih seorang Coach (Pelatih) memiliki tugas dan peran yang amat penting. Menurut Wats (1991): Task of the coaach is to help the athlete to achieve execllence. Tugas seorang pelatih membantu atlet untuk meningkatkan kesempurnaanya. Pelatih memiliki tugas yang cukup berat yakni menyempurnakan atlet sebagai mahluk multi jasmani, rohani, sosial, dan religi. Sehingga jika ada seorang atlet menjadi juara dalam berbagai even, namun perilaku sehari-hari tidak sesuai dengan norma kehidupan masarakatnya maka hal tersebut merupakan salah satu kegagalan seorang Coach dalam bertugas. Gambaran Sempurna:
®  Jasmani: Sehat, Bugar, Terampil, Biomotor.
®  Rohani: Kepribadian, Motivasi, Percaya Diri, Disiplin, Kemandirian, Jujur.
®  Sosial: Kekompakan, Tenggang Rasa, Taat Aturan, Hargai Orang Lain.
®  Religi: Ketaqwaan, Menang-Kalah Karenanya.
Peran Pelatih
            Peran yang harus diemban pelatih cukup berat dan sangat beragam, berbagai peran harus mampu dikerjakannya dengan baik, seperti dikemukakan oleh Thomson (1993) pelatih harus mampu berperan sebagai: Guru, Pelatih, Motivator, Penegak, Disiplin, Manejer, Administrator, Agen Penerbit, Pekerja Sosial, Teman, Ahli Ilmu Pengetahuan (Sain) dan sebagai Mahasiswa secara terperinci. Gambaran Peran:
®  Guru: Menanamkan pengetahuan, skill dan ide-ide
®  Pelatih: Meningkatkan kebugaran
®  Instruktor: Memimpin kegiatan dan latihan
®  Motivator: Mempelancar pendekatan yang positif
®  Penegak Disiplin: Menentukan sistem hadiah dan hukuman
®  Manajer: Mengatur dan membuat rencana
®  Administrator: Berkaitan dengan kegiatantulis menulis
®  Agen Penerbit: Bekerja dengan media massa
®  Pekerja Sosial: Memberikan nasehat dan bimbingan
®  Teman: Memberikan bimbingan
®  Ahli Sain: Menganalisa, mengevaluasi dan memecahkan masalah
®  Mahasiswa: Mau mendengar, belajar dan menggali ilmu
Strategi
Kata “Strategi” berasal dari turunan kata bahasa Yunani “Strategos”, yang dapat diterjemahkan sebagai “komandan militer” pada zaman demokrasi Athena.
Berbagai Pengertian Strategi:
1.    Menurut Alfred chandler:
(The determination of the basic long-term goals and objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action and the allocation of resources necessary for carrying out these goals). Strategi adalah penentuan tujuan jangka panjang dasar dan tujuan perusahaan, dan adopsikursus tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan-tujuan tersebut.
2.    Menurut James crian quin:
(The pattern or plan that integrates an organization’s major goals, policies, and action squences into a cohesive whole). Strategi adalah pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan organisasi besar, kebijakan, dan tindakan menjadi satu kesatuan yang utuh.
3.    Menurut Henry mintzberg :
(A pattern in a stream of decisions or actions). Strategi adalah sebuah  pola aliran keputusan atau tindakan.
4.    Menurut penulis:
Strategi adalah suatu system dan konsep yang tersusun secara efektif dan terencana dengan menggunakan sebuah pengambilan aliran pola keputusan yang tepat.
Jenis-Jenis Strategi
1.    Strategi Jangka Panjang
Strategi yang disusun sebelum pertandingan, meliputi pengamatan terhadap lawan, menemukan kekuatan dan kelemahan lawan, menyusun pola yang cocok untuk mengatasi lawan termasuk mempersiapkan fisik dan mental atlet.
2.    Strategi cepat
Strategi yang disusun pada awal pertandingan, penjajagan terhap kemampuan lawan, contoh: sebelum pertandingan bola voli dimulai biasanya pemain pemanasan untuk mencoba bola, saat itulah pemain mengukur kemampuan lawan. Strategi cepat dalam voli pada set awal pemain belum mau melepas serangan, pemain hanya bertahan dalam rangka menjajagi kecepatan dan kekuatan serta gaya bermain lawan, dengan langkah tersebut pemain bola voli akan menyusun strategi untuk mengalahkan lawan.
3.    Strategi (Obyektif and Subyektif)
Strategi obyektif berhubungan dengan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki oleh atlet itu sendiri pada aktivitas tertentu. Sedangkan strategi subyektif berhubungan dengan pengambilan keputusan dan muslihat selama pertandingan berlangsung. Berikut dibawah ini beberapa keterampilan khusus untuk mencapai keberhasilan strategi subyektif antara lain:
a.    Keputusan Pribadi (Personal judgment)
Keputusan pribadi atlet berperan penting untuk memenangkan pertandingan, keputusan tersebut diambil atas dasar kemampuan diri, tim maupun kemampuan lawan.
b.   Tempo Permainan (Rytm)
            Tempo atau irama permainan sering digunakan sebagai cara menerapkan strategi, menghadapi lawan dengan tempo permainan cepat dihadapi dengan permainan lambat agar menganggu konsentrasinya.
c. Komunikasi (Comucation)
            Komunikasi antar anggota tim yang efektif sangat diperlukan dalam bermain, bentuk komunikasi umumnya menggunakan bahas verbal-singkat atau bahasa isyarat.
d. Gerak Tifu (Feinting)
            Gerak pura-pura dikuasi oleh pemain, guna menguasai jalannya permainan sehingga mempermudahkan penerapan strategi.
Strategi Permainan Bola Voli
Strategi adalah salah satu faktor terpenting yang memiliki pengaruh besar dalam setiap aktivitas kehidupan. Begitu juga pada olahraga permainan bola voli, strategi menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kali akan melakukan sebuah pertandingan, setiap tim pasti sudah terlebih dahulu mempersiapkan strategi mereka masing-masing. Bahkan, strategi juga selalu digunakan dalam setiap pertandingan latihan. Strategi merupakan rancangan langkah-langkah yang sudah diprogram atau direncanakan, yang akan dilakukan ketika mengikuti sebuah pertandingan.
Spesialisasi Pemain
setiap tim bola voli, ada 5 posisi yang wajib diisi oleh pemain. Sesuai dengan posisi tersebut, maka setiap pemain memiliki peran yang harus dijalankan masing-masing. Meskipun pada dasarnya setiap pemain harus mampu memainkan peran pada setiap posisi, namun masing-masing pemain memiliki spesifikasi tersendiri. Ke-5 posisi yang terdapat pada permainan bola voli tersebut adalah setter, left side hitter atau outside hitter, middle hitter atau middle blocker, right side hitter, dan libero.
a.    Toser (Setter)
Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.
b.   Libero
Jika kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya. Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau berganti posisi. Seorang pemain yang telah diposisikan sebagai libero, tidak boleh berganti posisi menjadi spiker atau yang lain dalam sebuah pertandingan. Meskipun ia dapat mengambil alih peran pemain-pemain yang lain, namun posisinya adalah tetap sebagai seorang libero sampai pertandingan berakhir. Pada dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan. Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja harus memiliki stamina yang baik.
c. Blocker Tengah (Middle bolcker) atau spiker tengah (Middle hitter)
Middle blocker adalah pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker dari tim lawan. Namun, Middle blocker ini juga dapat bertugas sebagai seorang spiker. Biasanya, Middle blocker ini melakukan spike berupa quick hit.
d. Spiker Luar (Outside hitter)
Outside hitter adalah seorang attacker yang melakukan spike dari sisi kiri lapangan. Disebut “Outside hitter”, karena ketika hendak melakukan spike, pemain ini biasanya selalu mengambil awalan dari luar garis samping lapangan.
e. Spiker Kanan (Right side hitter)
Right spike hitter adalah lawan dari Outside hitter. Pemain ini menempati posisi yang berlawanan dengan Outside hitter, yaitu di sebelah kanan. Spike-pun dilakukan dari sebelah kanan. Biasanya, Right side hitter adalah salah seorang pemain yang paling banyak melakukan spike dalam sebuah pertandingan bola voli dibandingkan dengan pemain-pemain yang lain.
Jenis-Jenis Formasi Menyerang
1.    Formasi 4 - 2 Bola Voli adalah formasi dimana pada tim tersebut terdapat 4 orang pemain yang akan berperan sebagai smasher/spiker dan dua orang lainya akan berperan sebagai setter (set-upper).Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang smasher/spiker pada bagian depan.
2.    Formasi 4-1-1, hanya ada satu orang pemain yang bertindak sebagai setter dan satu orang bertindak sebagai universaler selalu berlawanan. Universaler dapat berperan sebagai pengumpan pada saat posisi di depan tetapi umpannya tidak lebik baik dari setter. Selain itu universaler mempunyai smash lebih baik dari pada setter. Sehingga pada posisi universaler di depan maka tim akan mempunyai 2 orang pemain yang akan berperan sebagai setter dan 3 orang pemain yang akan berperan sebagai smasher/spiker.
3.    Formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada diposisi depan (baris depan), maka tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai smasher/spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang, maka tim tersebut akan memliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai smasher/spiker.
Filosofi Menurut (Djoko pekik: 2002) filosofi strategi yaitu:
1.    Dikerjakan sebelum bertanding.
2.    Peran pelatih lebih dominan.
3.    Observasi kekuatan calon lawan.
4.    Kegiatan berbentuk:
®  Observasi kelemahan dan kelebihan lawan.
®  Latihan secara efektif dan efisien untuk memantapkan pola dan sistem bermain.
®  Adatasi terhadap lingkungan.
®  Pemecahan masalah berdasar dugaan
Filosofi saya dalam permainan bola voli yaitu:
Filosofi Strategi Menyerang
Dalam bermain bola voli strategi yang bagus yaitu: strategi yang menggunakan metode penyerangan yang bisa menghasilkan peyerangan yang berkualitas sekaligus mematikan, dan tentunya menghasilkan nilai. Dalam metode ini identik dengan pukulan yang keras atau disebut juga dengan smasher/spiker karena yang menjadi pokok utama adalah smasher/spiker dalam menyerang yang dapat merobek-robek pertahanan lawan. Agar terciptanya strategi menyerang yang bagus perlu di dukung dengan kecepatan (Speed), kekuatan (Streng), ketahanan (Endurance), fleksibilitas, koordinasi, dan keputusan yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan waktu bertanding. Sehinnga hasil yang hendak dicapai melalui latihan tersebut adalah memenangkan setiap pertandingan. Cara ini dapat dicapai dengan strategi menyerang yang berpariasi dan kompetitif. Dalam strategi menyerang gunakanlah pola formasi (3-2-1) dahulunya formasi ini formasi bertahan seiring dengan perkembangan zaman formasi ini saya kembangkan menjadi formasi menyerang. Gambaran fomasinya:
Text Box: OffensivalText Box: Formasi 3-2-1                     
Text Box: RotasiText Box: Pemain 
Pada formasi (3-2-1) ini, hanya ada satu pemain yang bertindak sebagai libero yang tugasnya menjaga pertahanan dan memberikan umpan matang, kelima pemainnya adalah smasher/spikerr. Tetapi kelima pemain smasher/spiker tersebut terdapat dua setter yang serba bisa (all round player/multi talented) guna supaya dalam strategi meyerang susah di baca oleh pemain tim lawan. Ketiga smasher/spiker lainnya yeng bertugas sebagai spesialisasi: penyerang bola cepat (quicker), penyerang bola tinggi yang terbuka (open spik), dan penyerang bola belakang (rear attacker). Agar terlaksananya strategi menyerang dalam pola formasi (3-2-1) perlu diketahui dasar-dasar pendekatan dalam menyerang bola voli yaitu:
Dasar-Dasar Pendekatan Dalam Starategi Menyerang Bola Voli
1.    langkah yang cepat dan kuat.
2.    perubahan posisi yang tepat.
3.    komunikasi antar pemain dalam pengambilan keputusan yang tepat.
4. posisi kaki yang benar sebelum take off atau posisi kaki kiri selalu di depan untuk yang tidak kidal.
5. jumping atau melompat dengan kedua kaki penuh.
6. posisi tangan yang sudah siap dalam kondisi untuk memukul yaitu ketika anda melakukan lompatan tangan yang digunakan untuk memukul sudah pada posisi siap diatas untuk memukul bola. karena ini akan menentukan seberapa cepat dan kuat ayunan tangan yang akan anda lakukan sehingga menghasilkan power yang maksimal dan yang tak kalah penting untuk menghasilkan pukulan yang keras dan mematikan.
Pola Penyerangan
Dalam permainan bola voli berhasil atau tidaknya suatu penyerangan sebagian besar bergantung dari pemberian bola pada pemain penyerang yang bersangkutan. Seorang penyerang dapat dikatakan mahir dalam melakukan serangan apabila ia memiliki kualitas berikut ini.
1.    Dalam melakukan penyerangan cukup luwes dan tidak kakuh dengan satu tipe penyerangan saja (mononton)
2.    Pandai meloncat
3.    Dapat memukul bola dengan keras
4.    Dapat menjangkau bola jauh-jauh
5.    Mempunyai daya observasi yang tinggi terhadap kemampuan lawan










BAB III
KESIMPULAN
Filsofi dapat di artikan sebagai suatu bidang kajian yang berusaha memahami hakikat sesuatu secara mendalam. Demikian juga filosofi strategi pelatih olahraga bola voli merupakan kajian sebagaimana filosofi pada umumnya, berusaha untuk memahami hakikat, mempersoalkan suatu isu secara kritis, guna untuk memperoleh pengetahuan yang paling hakiki dalam bidang keolahragaan yang di tekunin. Seorang pelatih yang bagus harus mempunyai filosofi tersendiri di dalam kajian olahraga yang ditekuninya
Bola voli merupakan olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula pengembangan Bola Voli menjadi; variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.
Strategi adalah suatu system dan konsep yang tersusun secara efektif dan terencana dengan menggunakan sebuah pengambilan aliran pola keputusan yang tepat. Agar terciptanya strategi yang bagus Seorang pelatih bola voli harus:
1.    Mengetahui konsep dasar-dasar strategi yang akan di gunakan.
2.    Pola penyerangan.
3.    Jenis-jenis strategi menyerang.
4.    Spesialisasi pemain.
5.    Sistem bermain.
6.    Prilaku gerak waktu bermain.  dan
7.    Karakter atlet setiap individu di dalam permainan bola voli untuk memudahkan pembentukan strategi di dalam setiap pertandingan-pertandingan yang akan tiba.
Seorang pelatih bisa berfilosofi harus bisa:
1.    Kenali diri sendiri.
2.    Memahami siapa yang di latih, apa yang akan dilatihkan, tantangan yang akan dihadapi.
3.    Memahami atletnya, kepribadiannya, kemampuannya, dan tujuan mereka berlatih olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta. (2010). Sejaran dan Filsafat Olahraga. Bandung: Alfabeta.
Djoko pekik. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: Diktat
Bompa, Tudor O. (1994). Power Training for Sport: Plyometrics for Maximum Power Development. Canada: Mosaic press
Bompa,Tudor O. (2000). Total Training For Young Champions..USA. Champaign II: Human Kinetics
Harsono. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sujarwo. ( 2013). Volley Ball For All. Yogyakarta: https//yusovolley.com
Efendi. (2007). Strategi. Bandung: https://strategika.wordpress.com
Engkos kosasi. (1983). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika